Apa Itu Kecemasan?

Image by storyset on Freepik

  Apa Itu Kecemasan?

    Kecemasan adalah suatu keadaan yang bersifat tidak menyenangkan tanpa adanya objek tertentu. Kecemasan terjadi dengan rasa ketidakpastian dan ancaman yang bersifat subjektif, yang dipicu oleh hal yang tidak diketahui, dan menyertai semua pengalaman baru. Kecemasan terbagi menjadi 4 tingkatan, yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, dan yang terakhir panik.

  1. Kecemasan ringan. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang presepsinya.
  2. Kecemasan sedang. Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini mempersempit lapang presepsi individu. Dengan demikian, individu mengalami ketidakperhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya.
  3. Kecemasan berat. Kecemasan berat merupakan kecemasan yang sangat mengurangi lapang presepsi individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal yang lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.
  4. Panik. Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, presepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.

    Terdapat 2 faktor yang dapat memengaruhi kecemasan, yaitu faktor presdiposisi dan faktor presipitasi. Faktor presdiposisi kecemasan dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu ditinjau dari pandangan psikoanalitis, pandangan interpersonal, pandangan perilaku, kajian keluarga, dan kajian biologis. Sedangkan faktor presipitasi dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu ancaman terhadap integritas fisik dan ancaman terhadap sistem diri.

Faktor Presdiposisi

Pandangan Psikoanalitis

    Dalam pandangan psikoanalitis, cemas merupakan konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan implus primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya.

Pandangan Interpersonal

     Dalam pandangan interpersonal, cemas timbul dari persaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Cemas juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu.

Pandangan Perilaku

    Menurut pandangan perilaku, cemas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap cemas sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan. Sedangkan ahli teori pembelajaran meyakini bahwa individu yang sejak kecil dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan cemas pada kehidupan selanjutnya. Ahli teori konflik memandang cemas sebagai pertentangan antara dua kepentingan yang berlawanan.

Kajian Keluarga

     Dalam kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan cemas biasanya terjadi
dalam keluarga. Gangguan cemas juga tumpang tindih dengan depresi.

Kajian Biologis

     Dalam kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam
gama-aminobutirat (GABA), yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan cemas.

Faktor Presipitasi

    Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Sedangkan ancaman terhadap sistem diri meliputi ancaman yang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.

Mengukur Kecemasan

    Ada berbagai macam cara untuk mengukur tingkat kecemasan seseorang. Di antara berbagai macam cara tersebut, berikut ini adalah cara yang sering kali digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan seseorang:

  1. Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Skala ini dipelopori oleh Lovibond dan merupakan alat uji instrumen yang telah baku dan tidak perlu diuji validitasnya lagi. DASS terdiri dari 42 item pertanyaan yang menggambarkan tingkat depresi, stress, dan kecemasan.
  2. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Skala ini merupakan skala pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya simtom pada individu yang mengalami kecemasan. HARS terdiri dari 14 item pernyataan yang menggambarkan simtom yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan.
  3. Visual Analog Scale Anxiety (VAS-A). Skala ini merupakan skala kecemasan yang didasarkan pada garis horizontal di mana ujung sebelah kiri menunjukkan tidak ada kecemasan, sedangkan ujung sebelah kanan menunjukkan kecemasan berat.

Comments