Diet Hipertensi

Image by gstudioimagen on Freepik

Pengertian Diet Hipertensi

    Diet hipertensi merupakan salah satu metode pengendalian hipertensi secara alami. Diet hipertensi dilakukan sebagai upaya penaggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan. Secara umum diet hipertensi tidak menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan obat penurun tekanan darah yang dapat menimbulkan berbagai macam efek samping. Tujuan dari dilakukannya diet hipertensi adalah sebagai berikut: Membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah tetap normal; Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema; Menurunkan faktor resiko lain seperti berat badan berlebih, kadar kolestrol dan asam urat yang tinggi dalam darah.

Terapi Diet Hipertensi

    Diet yang dianjurkan bagi para penderita hipertensi adalah diet rendah garam, rendah kolestrol dan lemak jenuh, serta tinggi serat. Para penderita hipertensi juga dianjurkan untuk aktif berolahraga.

  1. Rendah garam. Konsumsi natrium yang berlebihan dapat menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk mengembalikan konsentrasi menjadi normal, cairan intraseluler harus ditarik keluar. Hal itu menyebabkan volume cairan ekstraseluler meningkat, sehingga volume darah pun ikut meningkat. Meningkatnya volume darah mengakibatkan kerja jantung ikut meningkat sehingga tekanan darah juga ikut meningkat. Oleh karena itu disarankan untuk mengurangi asupan natrium. Kadar natrium yang sebaiknya dikonsumsi per hari adalah 2400mg atau setara dengan 6 gram garam dapur (tidak lebih dari satu sendok teh).
  2. Rendah kolestrol dan lemak jenuh. Kolestrol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) dan kolestrol LDL (Low Density Lipoprotein). Kolestrol HDL tidak berbahaya. HDL mengangkat kolestrol lebih sedikit daripada LDL dan membawa kelebihan LDL yang menempel di pembuluh darah arteri ke hati untuk dimetabolismekan kembali. HDL dapat mencegah pengendapan kolestrol di arteri sehingga dinding pembuluh darah terbebas dari endapan kolestrol (arterioklerosis). Sedangkan LDL mengangkut kolestrol paling banyak dalam darah. Kedua jenis kolestrol tersebut memiliki fungsi yang berlawanan. Kolestrol HDL dan LDL harus berada dalam tubuh secara seimbang. Jika tidak, maka akan terjadi pengendapan kolestrol dalam arteri sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah yang berakibat pada terjadinya peningkatan tekanan darah.
  3. Tinggi serat. Serat bermanfaat untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Diet tinggi serat bermanfaat untuk menghindari kelebihan lemak jenuh dan kolestrol. Setiap gram konsumsi serat dapat menurunkan kadar LDL rata-rata 2,2 mg/dl. Konsumsi serat juga dapat menghindari kelebihan gula dan natrium serta dapat menurunkan berat badan dan mencegah kegemukan.
  4. Olahraga. Olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah aerobik, jalan cepat, lari, jogging, dan bersepeda. Olahraga ini setidaknya harus dilakukan minimal 30 menit dengan frekuensi 4-5 kali dalam seminggu. Olahraga dapat mengurangi asupan garam dalam tubuh karena tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam melalui kulit.

    Berikut ini adalah daftar makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi:

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber hidrat arang Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkew, gula, makanan yang diolah dari bahan di atas tanpa garam dapur dan soda seperti: makroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering, dan sebagainya Roti, biskuit, dan kue yang dimasak dengan garam dapur dan soda
Sumber protein hewani Daging dan ikan maksimal 100 gram sehari, telur maksimal 1 butir sehari, susu maksimal 200 gram sehari Otak, ginjal, lidah, ikan, dan telur. Serta yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, udang kering atau basah, telur asin, telur pindang, dan sebagainya
Sumber protein nabati Semua jenis kacang-kacangan dan hasil yang diolah dan dimasak tanpa garam Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lain
Sayuran Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur, natrium benzoat, dan soda Sayuran yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatan natrium seperti: sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dan sebagainya
Buah-buahan Semua buah-buahan segar, buah-buahan yang diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoat, dan soda Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatan natrium lain
Lemak Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam Margarin dan mentega biasa
Bumbu-bumbu Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dan ikatan natrium lain Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin (MSG), dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti kecap, terasi, saus tomat, tauco, dan petis
Minuman Teh, coklat, dan minuman botol ringan Kopi, minuman kaleng

Comments